ShoutMix chat widget

Kamis, 15 Maret 2012

Jenis Kata


Jenis Kata :

1.       Kata Benda
                Kata yang menyatakan nama-nama benda atau segala sesuatu yang dibendakan. Misalnya: Pohon itu roboh diterjang badai.
                Kata benda berimbuhan
                pe-          : petani, pedagang, penyanyi
                peng-     : pengawas, pengirim, pemilih
                -an          : anjuran, bacaan, kiriman
                peng—an: pemberontakan, pendaftaran, pengakuan,
per—an: pertanian, perjuangan (hal), perkelahian, percakapan (perbuatan), perikanan,   
                persuratkabaran (yang berkaitan), perapian, perkotaan (tempat)
                ke—an   : kepergian, kedatangan (hal yang berhubungan), kekosongan, keberanian (keadaan),
  kebangsaan, kemanusiaan (hal mengenai), kedutaan, kelurahan (kantor/wilayah)
                -el-, -er-, -em-, -in-: telunjuk (tunjuk), gerigi (gigi), gemetar (getar), kemuning (kuning)
                -wan/-wati : ilmuwan, karyawati
                -at/-in, -a/-i: muslimin/muslimat, dewa/dewi
                -isme, -(is)asi, -logi, -tas : komunisme, kolonialisasi, biologi, kualitas

2.       Kata Kerja
                Kata yang menyatakan perbuatan atau pekerjaan. Misalnya kakak belajar di kamar.
                Kata kerja berimbuhan:
meng-    : mengambil , mengikat,  mengolah
per-         : peringan, perlebar, perluas
ber-         : berunding, berantai, bekerja, berkarya
ter-          : terasa, terpercaya, tepercik
di-           : dibeli, diambil, didalami
-kan        : letakkan, buatkan, kumpulkan
-i              : pukuli, tangisi

3.       Kata Sifat
                Kata yang menyatakan sifat khusus, watak, keadaan benda, atau yang dibendakan. Misalnya: Kami kedinginan malam ini.
                Kata sifat berimbuhan:
                -i, -iah, -wi             : abadi, ilmiah, duniawi,
                -if, -er, -al, -is        : aktif (aksi), komplementer (komplemen), normal (norma), teknis (teknik)

4.       Kata Keterangan
                Kata yang memberi keterangan pada kata kerja atau pada kata sifat. Misalnya: Karena malu, ia segera berlari pulang.
                Kata keterangan berimbuhan:
                se—nya : sebaiknya, sebenarnya, secepatnya
                -nya        : rasanya, agaknya, rupanya, biasanya

5.       Kata Ganti
                Kata ganti adalah kata yang menggantikan kata benda atau sesuatu yang dibendakan. Kata ganti, antara lain terdiri atas:
a)       Kata ganti orang, yang meliputi:
1.       Kata ganti orang pertama tunggal. Misalnya: Saya sedang belajar Bahasa Indonesia.
2.       Kata ganti orang pertama jamak. Misalnya: Kami tidak akan membuat keributan lagi.
3.       Kata ganti orang kedua tunggal. Misalnya: Silakan Anda temui anak itu.
4.       Kata ganti orang kedua jamak. Misalnya: Kalian harus memperbaiki diri sebaik-baiknya.
5.       Kata ganti orang ketiga tunggal. Misalnya: Sejak sakit, ia menjadi anak pendiam.
6.       Kata ganti orang ketiga jamak. Misalnya: Apakah mereka menyadari kesalahannya?
7.       Kata ganti orang pertama dan kedua. Misalnya: Jika demikian, ya kita tinggal berdo’a.
b)       Kata ganti empunya
Misalnya: ku, mu, nya.
c)       Kata ganti penunjuk
Misalnya: ini, itu, sana, sini.
d)       Kata ganti penghubung
Misalnya: yang
e)       Kata ganti penanya
Misalnya: bagaimana, siapa

6.       Kata bilangan
                Kata yang menunjukkan bilangan atau jumlah suatu benda. Misalnya: delapan, seekor, sepucuk.
7.       Kata depan
Kata yang menghubungkan benda dengan kata-kata yang lain. Kata depan biasanya terletak di depan kata benda. Misalnya: di, dari, untuk.
8.       Kata sambung
                Kata yang menghubungkan dua kalimat menjadi satu yang utuh. Misalnya: dan, meskipun, melainkan.
9.       Kata sandang
Kata yang menentukan atau membatasi kata benda. Kata sandang biasanya terletak di depan kata benda. Misalnya: si, sang, para, hang.
10.    Kata seru
                Kata yang menyatakan luapan emosi atau perasaan. Misalnya: ah, amboi, astaga.

Pembagian Jenis Kata Baru
1.       Kata benda adalah segala macam kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang+kata sifat.
Misalnya: perumahan yang baru, pohon yang besar.
2.       Kata kerja atau verba. Kata kerja adalah segala macam kata yang dapat diperluas dengan kelompok kata
        dengan+kata sifat.
Misalnya: Adik tidur dengan nyenyak, Andi berlari dengan kencang.
3.       Kata sifat. Segala kata yang mengambil bentuk se+reduplikasi+nya, serta dapat diperluas dengan paling,
        lebih, sekali.
Misalnya: se-tingi-tinggi-nya, paling sakit, sakit sekali.
4.       Kata tugas.
a.       Bentuk
Dari segi bentuk umumnya kata-kata tugas sukar sekali mengalami perubahan bentuk, seperti: dengan, telah, dan tetapi tidak bisa mengalami perubahan. Tetapi di samping itu ada segolongan kata yang jumlahnya sangat terbatas, walaupun termasuk kata tugas yang dapat mengalami perubahan bentuk, misalnya: tidak, sudah, dapat berubah menjadi: meniadakan, menyudahkan.
b.       Kelompok kata
Dari segi kelompok kata, kata-kata tugas hanya memiliki tugas untuk memperluas atau mengadakan transformasi kalimat. Kata tugas dapat dibagi atas dua macam, yaitu:
1.       Kata tugas yang monovalen (bernilai satu), yaitu semata-mata bertugas memperluas kalimat. Misalnya: dan, tetapi, sesudah, di, ke, dari.
2.       Kata-kata tugas yang ambivalen (bernilai dua), yaitu di samping berfungsi sebagai kata tugas yang monovalen dapat juga bertindak sebagai jenis kata lain, baik dalam membentuk kalimat minim maupun dalam merubah bentuknya. Misalnya: sudah, tidak.
c.        Partikel kah, tah, lah, pun.
Partikel adalah semacam kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus yaitu sangat ringkas atau kecil, dengan mempunyai fungsi tertentu. Bentuk-bentuk kah, tah, lah, pun, adalah partikel penentu atau pengeras.
Fungsi dan makna partikel-partikel tersebut di atas dapat dirinci sebagai berikut:
1.       Partikel kah
Fungsi partikel kah.
a.       Memberikan tekanan pada pertanyaan, kata yang dihubungkan dengan kah itu dipentingkan. Misalnya: Belajar atau tidurkah dia?
b.       Dapat dipakai pula untuk menyatakan hal yang tidak tentu. Misalnya: Datanglah atau tidakah saya tidak tahu.
2.       Partikel tah
Fungsi partikel tah.
Fungsi partikel tah ini sama dengan kah, tetapi lebih terbatas pemakaiannya hanya pada kata tanya saja. Misalnya: apatah, manatah, siapatah. Bentuk-bentuk ini lebih sering dijumpai dalam bahasa Melayu lama. Maka pertanyaan dengan memepergunakan partikel tah adalah meragukan atau kurang tentu.
3.       Partikel lah
Fungsi partikel lah adalah:
a.       Menegaskan sastra perbuatan baik dalam kalimat berita, kalimat perintah, maupun dalam permintaan atau harapan. Misalnya: Bukalah dengan rapi!
b.       Mengeraskan satu satra keterangan. Misalnya: Tiadalah aku mau diperlakukan seperti itu.
c.        Menekankan satra pangkal. Dalam hal ini biasanya ditambah dengan partikel yang. Misalnya: Engkaulah yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
4.       Partikel pun
Fungsi dari partikel pun adalah:
a.       Mengeraskan atau memberi tekanan pada kata yang bersangkutan. Misalnya: Tak seorang pun keluarganya menghadiri pesta itu.
b.       Dalam penguatan atau pengerasan dapat terkandung arti atau pengertian berlawanan. Misalnya: mengorbankan nyawa sekalipun aku rela.
c.        Gabungan antara pun+lah dapat mengandung aspek inkoaktif. Misalnya: Setelah mereka pergi, ayah pun tibalah.

1 komentar:

  1. Great, great post! It’s something I have never thought about, really, but it makes a whole lot of sense. Thanks for sharing
    2001 Mazda MX6 AC Compressor

    BalasHapus