Membangun Community of Knowledge Lewat 3G
Keberadaan teknologi 3G sebagai sarana komunikasi di Indonesia merupakan terobosan baru. Selain untuk menelepon, teknologi 3G berguna untuk memperoleh informasi, entertainmen, atau sebagai mobile office.
Roy Suryo sebagai salah 1 pakar telematika, hobi mengoprek (mengutak-atik) permainan elektronik sejak SMP, bahkan di SD sudah mulai. Tapi belum terbina dan terdidik seperti sekarang. Semakin lama Roy Suryo ikuti, semakin menyenangkan.
Teknologi Indonesia berkembang kadang-kadang lebih cepat dari sosialisasi, edukasi, bahkan hukumnya. Oleh karena itu, timbul gesekan-gesekan atau friksi negatif. Yang membuat Roy Suryo semakin konsen terlibat di dalamnya. Kita gunakan 3G untuk hal yang lebih baik, seperti hal agamis.
Di Amerika, ada FCC (Federal Communication Commission) yang menguji kelayakan produk elektronik. Kalau dampak negatifnya besar, pasti ditarik. Untuk mereka yang punya kreativitas, perlu dibina.
Solusinya agak sulit kalau teknologi hanya dilawan dengan teknologi saja. Tapi dengan faktor-faktor nonteknis, seperti sosialisasi, dan edukasi ke masyarakat. Teknologi tak bisa dibendung karena cepat sekali berkembang. Sementara adaptasi masyarakat terhadap teknologi berbeda-beda. Kita menciptakan komunitas yang berbasis ilmu pengetahuan hi-tech dengan adanya 3G. Teknologi jangan dilawan, tapi dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Semua punya keterlibatan dalam perkembangan teknologi. Mulai operator, vendor, tokoh-tokoh masyarakat, media, dan juga masyarakat itu sendiri. Semua punya kontribusi. Tetapi, kalau ada yang “lari” duluan atau lebih cepat dibanding yang lain, hal itu kadang membuat tidak seimbang. Mari menciptakan komunitas knowlwdge. Dari komiunitas ini, kita punya ide dan harapan yang dapat dikembangkan bersama. Ajak masyarakat untuk ngobrol dan kita masukkan kajian-kajian teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar